Kamis, 18 Juni 2015


ISACA merupakan organisasi internasional yang bergerak dalam jasa IT Governance yang didirikan tahun 1969. ISACA merupakan sponsor utama konferensi internasional bidang IT Governance, penerbit System Control Journal, pengembang utama standar audit dan pengendalian sistem serta merupakan administrator CISA (Certified Information System Auditor). Pada tahun 2008 ISACA mengeluarkan produk berupa Information Technology Assurance Framework (ITAF), sebuah sumber pembelajaran bagi para profesional yang bergerak dalam jasa assurance.

Gambar 1. Organisasi ITAF (ISACA, 2008)

ITAF merupakan produk dari Information System Audit and Control Association (ISACA) yang menyediakan sebuah kerangka tunggal yang berisi standar, pedoman (Guidelines) dan teknik dalam melaksanakan audit dan assurance termasuk di dalamnya perencanaan, lingkup audit, pelaksanaan dan pelaporan audit dan jasa assurance TI. ITAF terbagi menjadi tiga bagian seperti terlihat dalam gambar 1 yaitu:
·                     Standar dikelompokkan menjadi standar umum, standar kinerja dan standar pelaporan. Standar digambarkan di gambar 1 dengan warna putih, artinya standar tersebut harus dilaksanakan (mandatory), bila ada penyimpangan atas standar harus diungkapkan penyebab dan konsekuensinya terhadap pelaksanaan audit. Standar didesain bersifat keharusan (mandatory) untuk setiap kasus penugasan. Setiap penyimpangan dari standar dalam penugasan audit atau assurance harus diungkapkan dalam laporan audit. Standar audit TI mengadopsi standar audit umum terdiri dari atandar umum, standar pelaksanaan dan standar pelaporan. Isi dan substansinya relatif sama dengan standar audit keuangan.
·                     Pedoman dikelompokkan menjadi empat bagian dan digambarkan dengan warna abu-abu. Ini berarti pedoman tersebut tidak bersifat mandatory atau tidak bersifat keharusan, namun sangat direkomendasikan penggunaannya. Auditor harus mampu membuktikan adanya penyimpangan TI dengan metode pengumpulan bukti menurut pedoman ini. Meski tidak seluruh pedoman dapat diterapkan untuk seluruh situasi, namun pedoman tersebut tetap patut menjadi bahan pertimbangan auditor dalam melaksanakan audit. Pedoman audit berisi informasi dan petunjuk mengenai area audit. Sejalan dengan tiga kategori standar di atas, pedoman ini berfokus terhadap berbagai pendekatan audit, metode audit, alat dan teknik audit dan materi lain untuk membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pelaporan audit. Pedoman tersebut juga membantu menjernihkan hubungan antara kegiatan perusahaan dan kegiatan penugasan audit oleh auditor (ITAF’s summary, 2009). Pedoman audit ini tidak bersifat keharusan, namun sangat direkomendasikan penggunaannya. Auditor harus mampu membuktikan adanya penyimpangan TI dengan metode pengumpulan bukti menurut pedoman ini. Meski tidak seluruh pedoman dapat diterapkan untuk seluruh situasi, namun pedoman tersebut tetap patut menjadi bahan pertimbangan auditor dalam melaksanakan audit Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 ISBN : 978-602-97491-7-5 C-3-3
·                     Alat dan Teknik Audit, menyediakan infromasi spesifik mengenai metode, alat dan template dan juga menyediakan petunjuk penerapan dalam aktivitas audit. Khusus untuk alat dan teknik audit SI ini, bentuk dari kerangka ITAF berasal dari dokumen lain publikasi ISACA baik berupa buku, jurnal, petunjuk teknis dan sebagainya. Alat dan teknik dari ITAF ini digambarkan abu-abu kehitaman artinya penggunaannya bersifat fleksibel, dapat digunakan atau tidak oleh auditor sesuai kondisi lapangan. Sedangkan alat dan teknik audit berisi informasi dan bahan pelengkap yang mendukung pedoman audit TI. Dalam beberapa kasus, teknik audit berisi prosedur alternatif yang dapat diterapkan dalam penugasan audit. Auditor hanya mengadopsi alat dan teknik tersebut bila sesuai dengan kondisi, relevan dengan tujuan dan tidak memberikan informasi yang bias. Sampai dengan saat ini sudah terdapat 11 prosedur audit TI yang dipublikasikan ISACA. Prosedurprosedur tersebut dipublikasikan secara terpisah dari ITAF, namun menjadi bagian dari kerangka ITAF yang dapat dipedomani dalam melaksanakan kegiatan audit.

0 komentar:

Posting Komentar